Loading...

Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi

Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi - Hallo friend US WORD ARMY, In the article you read this time with the title Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi, we have prepared well for this article you read and download the information therein. hopefully fill posts Items AIR FORCE, Items ARMY, Items INTELLIGENCE, Items NAVY, Items SPECIAL FORCES, we write this you can understand. Well, happy reading.

Loading...
Title : Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi
link : Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi

see also


Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi

Loading...
05 November 2020

Kapal selam kelas Whiskey TNI AL (photo : Hiu Kencana)

ZONAJAKARTA.COM - Indonesia sebagai negara maritim mempunyai Korps Hiu Kencana dimana satuan di jajaran TNI AL itu mengoperasikan kapal selam.

Pengoperasian kapal selam sendiri sudah dilakukan Indonesia menjelang kampanye militer Trikora merebut Irian Barat.

Sudah banyak operasi militer dan pengalaman Korps Hiu Kencana dalam mengoperasikan kapal selam.

Jadi tak diragukan lagi setiap awak kapal selam Indonesia sangat profesional ketika menjalankan misi.

Dikutip zonajakarta.com dari buku 50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana, salah satu misi yang dilakukan ialah saat melakukan patroli bersama dengan TLDM (AL Malaysia).

Saat itu tahun 1974, Gugus Tempur Laut (Guspurla) TNI AL mendapat penugasan dari Mabes TNI AL.

Tugasnya sederhana, yakni melakukan pengamanan Selat Malaka yang kerap disatroni perompak laut.

Namun kali ini TNI AL akan mengadakan patroli bersama dengan TLDM mengamankan selat Malaka.

Menyadari pentingnya operasi pengamanan ini, TNI AL memerintahkan Korps Hiu Kencana turut andil dengan mengerahkan satu kapal selam yakni RI Pasopati.

RI Pasopati saat itu dikomandani oleh Kapten (P) Soentoro.

Sementara komandan Guspurla dipegang oleh Laksamana Pertama Mardiono.

RI Pasopati 410 saat Hari Armada 5 Desember 1975 di Surabaya (photo : Kompas)

Kemudian untuk melaksanakan teknis operasi pengamanan, TNI AL dan TLDM bertemu untuk membahasnya.

TNI AL dan TLDM akan berpatroli di teritori laut masing-masing dan terbagi dalam dua etape.

Etape I kedua AL akan berkumpul di suatu titik untuk berlayar bersama ke Penang, Malaysia.

Sedangkan Etape II hampir sama dengan ke I namun akan berlayar ke Sabang, Indonesia.

Namun mendadak pihak AL Malaysia tak terima jika kapal selam Korps Hiu Kencana ikut-ikutan berpatroli.

"Untuk apa (kapal selam itu)...!? kata para perwira Malaysia.

Rupanya TLDM khawatir jika RI Pasopati menyusup masuk wilayah lautnya karena Malaysia tak bisa mempunyai kemampuan melawan kapal selam.

Lagi pula, menurut Malaysia, RI Pasopati nantinya akan mambahayakan jalannya operasi pengamanan selat Malaka.

Kapten Soentoro meradang mendengar ocehan ini namun segera diredakan oleh Laksamana Mardiono.

Karena dilakukan seperti itu, Kapten Soentoro diam-diam akan memberi pelajaran kepada TLDM supaya mereka tahu apa itu Korps Hiu Kencana.

Pada etape I setelah berpatroli dan semua kapal perang berkonvoi menuju Penang tiba-tiba saja RI Pasopati secara tiba-tiba muncul di muka pintu pelabuhan.

Hal ini sontak membuat panik rombongan konvoi yang dipimpin oleh TLDM karena tak bisa mendeteksi keberadaan RI Pasopati yang dikira kapal selam milik asing.

Panglima TLDM dalam operasi pengamanan itu melihat kejadian ini kesal bukan main, mungkin marah karena anak buahnya tak mampu mendeteksi kehadiran RI Pasopati.

Belum cukup sampai situ, RI Pasopati membuat TLDM panik lagi.

Monumen RI Pasopati 410 (photo : Surabayarollcake)

Saat Etape II RI Pasopati melakukan Free Hunting dengan bergerak bebas kemanapun mereka suka.

Ketika hendak masuk ke pelabuhan Sabang, RI Pasopati masih menyelam padahal kedalaman laut di sana hanya 20 meter.

Menyelam dengan kedalaman periskop, RI Pasopati lantas melihat kapal TLDM yang menjadi kapal komando.

RI Pasopati lantas mendekati kapal TLDM dengan tetap pada posisi menyelam dan setelah beberapa meter ia muncul ke permukaan secara mendadak sembari membunyikan Gauk/Sirine sangat keras.

Awak kapal TLDM lantas kembali panik kaget karena dikagetkan dengan kedatangan tiba-tiba RI Pasopati.

Apalagi mereka syok lantaran suara sirine memekikan telinga itu seperti psywar sebelum peperangan datang.

Kejadian itu memalukan bagi TLDM karena dua kali kapal perang mereka tak sanggup mendeteksi kedatangan RI Pasopati.

Dua kejadian ini membuat Laksamana Mardiono 'memarahi' Kapten Soentoro dan anak buahnya karena berbuat kekacauan di sana.

Komandan Guspurla sambil tersenyum dan berkata "Jangan Sembrono lagi ya...", dijawab "Siap Laksamana" oleh Kapten Soentoro.



thus Article Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi

that is all articles Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi This time, hopefully can provide benefits to all of you. Okay, see you in another article posting.

You now read the article Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksiwith the link address https://uswordarmy.blogspot.com/2020/11/kisah-ketika-kapal-selam-indonesia-buat.html
Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Ketika Kapal Selam Indonesia Buat Panik AL Malaysia Karena Tak Bisa Terdeteksi"

Post a Comment