Loading...
link : Royal Thai Navy Konfirmasi Pembelian Dua Drone Vertkal
Royal Thai Navy Konfirmasi Pembelian Dua Drone Vertkal
Loading...
08 November 2019
Camcopter mendarat di kapal perang (photo : Schiebel)
Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah mengkonfirmasi rencananya untuk membeli dua set sistem pesawat udara tak berawak pendaratan vertikal (VTOL) buatan Austria (UAS) dari Schiebel Group dengan biaya 600 juta baht.
Camcopter S-100 akan dikerahkan pada tahun 2020 ke distrik Pak Phanang di Nakhon Si Thammarat dan melengkapi pada beberapa fregat angkatan laut untuk melaksanakan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian berbasis darat dan laut, menurut siaran pers yang dirilis yang diterbitkan di situs web Schiebel.
Kontrak pembelian ditandatangani oleh direktur jenderal Naval Acquisition Management Office, Laksamana Prachachart Sirisawat.
UAS akan menjadi pesawat VTOL tak berawak pertama milik angkatan laut, yang akan membantu angkatan laut memangkas biaya patroli keamanannya karena tidak perlu lagi menggunakan kapal besar yang mampu menampung helikopter untuk misi semacam itu, kata Adm Prachachart.
Helikopter drone akan ditempatkan di pangkalan angkatan laut baik di Teluk Thailand dan Laut Andaman, katanya, sebelum menambahkan bahwa kemampuan identifikasi target sistem tersebut kompatibel dengan sistem yang dipasang di seluruh armada angkatan laut.
Karena mereka dilengkapi dengan kamera pencitraan termal resolusi tinggi dan, pesawat mampu mengidentifikasi target dengan tingkat akurasi yang tinggi, katanya.
"UAS ini juga cocok untuk operasi penyelamatan di laut," katanya.
Unit-unit itu tidak membutuhkan area yang disiapkan khusus untuk mereka lepas landas dan mendarat, dan mereka mampu bekerja siang dan malam, dalam kondisi cuaca buruk dengan jangkauan maksimum hingga 200 kilometer, tambahnya.
Lebih lanjut, Laksamana Prachachart mengatakan, karena setiap UAS mampu terbang tanpa henti selama enam jam, mereka sangat cocok untuk patroli keamanan di perairan Asia Tenggara. Biaya 600 juta baht, katanya, sudah termasuk biaya pelatihan personil.
Adm Prachachart bersikeras bahwa pembelian itu "perlu" dan bahwa model itu terbukti sangat efisien.
"Beberapa tetangga kita mungkin sudah memilikinya," katanya.
(Bangkok Post)
Camcopter mendarat di kapal perang (photo : Schiebel)
Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah mengkonfirmasi rencananya untuk membeli dua set sistem pesawat udara tak berawak pendaratan vertikal (VTOL) buatan Austria (UAS) dari Schiebel Group dengan biaya 600 juta baht.
Camcopter S-100 akan dikerahkan pada tahun 2020 ke distrik Pak Phanang di Nakhon Si Thammarat dan melengkapi pada beberapa fregat angkatan laut untuk melaksanakan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian berbasis darat dan laut, menurut siaran pers yang dirilis yang diterbitkan di situs web Schiebel.
Kontrak pembelian ditandatangani oleh direktur jenderal Naval Acquisition Management Office, Laksamana Prachachart Sirisawat.
UAS akan menjadi pesawat VTOL tak berawak pertama milik angkatan laut, yang akan membantu angkatan laut memangkas biaya patroli keamanannya karena tidak perlu lagi menggunakan kapal besar yang mampu menampung helikopter untuk misi semacam itu, kata Adm Prachachart.
Helikopter drone akan ditempatkan di pangkalan angkatan laut baik di Teluk Thailand dan Laut Andaman, katanya, sebelum menambahkan bahwa kemampuan identifikasi target sistem tersebut kompatibel dengan sistem yang dipasang di seluruh armada angkatan laut.
Karena mereka dilengkapi dengan kamera pencitraan termal resolusi tinggi dan, pesawat mampu mengidentifikasi target dengan tingkat akurasi yang tinggi, katanya.
"UAS ini juga cocok untuk operasi penyelamatan di laut," katanya.
Unit-unit itu tidak membutuhkan area yang disiapkan khusus untuk mereka lepas landas dan mendarat, dan mereka mampu bekerja siang dan malam, dalam kondisi cuaca buruk dengan jangkauan maksimum hingga 200 kilometer, tambahnya.
Lebih lanjut, Laksamana Prachachart mengatakan, karena setiap UAS mampu terbang tanpa henti selama enam jam, mereka sangat cocok untuk patroli keamanan di perairan Asia Tenggara. Biaya 600 juta baht, katanya, sudah termasuk biaya pelatihan personil.
Adm Prachachart bersikeras bahwa pembelian itu "perlu" dan bahwa model itu terbukti sangat efisien.
"Beberapa tetangga kita mungkin sudah memilikinya," katanya.
(Bangkok Post)
thus Article Royal Thai Navy Konfirmasi Pembelian Dua Drone Vertkal
that is all articles Royal Thai Navy Konfirmasi Pembelian Dua Drone Vertkal This time, hopefully can provide benefits to all of you. Okay, see you in another article posting.
You now read the article Royal Thai Navy Konfirmasi Pembelian Dua Drone Vertkalwith the link address https://uswordarmy.blogspot.com/2019/11/royal-thai-navy-konfirmasi-pembelian.html
Loading...
0 Response to "Royal Thai Navy Konfirmasi Pembelian Dua Drone Vertkal"
Post a Comment